Aku Laras, baru saja lulus dari kuliah jurusan komunikasi. Sudah
dua bulan yang lalu setelah aku menerima SKL, aku melamar sana – sini, tetapi
sampai sekarang masih menunggu panggilan. Ayah bundaku bersikap santai
kepadaku. Mereka tak pernah banyak menuntutku setelah aku lulus, mereka tak
pernah menuntut dalam urusan karirku atau bahkan soal urusan pasangan.
Karena tak sedikit kabar temanku yang dituntut orangtuanya
untuk cepat bekerja atau menikah. Aku bersyukur memiliki orangtua seperti
mereka. Yang tak banyak menuntut.
Tak lama setelah resmi menjadi sarjana atau setelah rangkaian
acara wisudaku. Akhirnya aku mendapat panggilan, hal pertama yang aku pikirkan
mungkin ini ijabah dari doa orangtuaku.
Beberapa pertimbangan untuk mengikuti panggilan kerja
tersebut. Aku diterima disebuah perusahaan multinasional dibidang pay TV (Indovisionet). Tawaran
pekerjaan tersebut sebagai call center. Tentunya cocok dengan background
pendidikanku.
Dalam memulai karir tentunya perlu sekali ridho dari orangtua,
karena ridho-Nya tergantung dari ridho orangtua. Aku mencoba bermusyawarah
dengan orangtuaku.
Orangtuaku adalah sosok yang tegas, terutama ayah. Ayah berjiwa
tegas dalam memimpin dan mengambil keputusan, ayah juga sosok yang menjunjung
tinggi martabat/harga diri keluarga walau kami bukan dari kalangan atas, ayah
pun sosok mandiri, jujur, dan bijaksana. Masih banyak hal yang kukagumi dari
ayah.
Sebelumnya ku jelaskan soal tawaran pekerjaanku, perlahan
demi perlahan. Setelah ku jelaskan, yang masih menjadi pertimbangan ayah yaitu
masalah pertama, ayah masih belum rela
melepas anaknya merantau karena tempat kerja itu beda kota dengan tempat
tinggalku. Kedua, ayah berkata bahwa tak mau anaknya bekerja hingga larut malam
(lebih dari jam 12 malam sampai tak tidur) pesan ayah, pekerjaan apapun bagus
jika halal dan bermanfaat, namun kita harus pandai memilah milih kalau ada yang
lebiiiiiiiih baik kenapa tidak?. (intinya ayah tak rela anaknya kerja dengan
beban berat hingga larut malam apalagi seorang wanita).
Ayah masih belum meng “iya” kan soal tawaran pekerjaanku. Tapi
aku mencoba saja dulu menerima tawaran itu. Akhirnya aku mengikuti training
selama satu minggu. Ternyata sistem kerja ditempatku yaitu mempekerjakaan call
center wanita tidak lebih dari jam 9 malam. Itu pun kerjanya bergantian ada
yang pagi dan ada yang siang. Tak ada yang pulang kerja lebih dari jam 9 malam.
Aku mencoba berbicara kembali kepada ayah, dan akhirnya ayah mengiyakan sedangkan bunda hanya ikut serta saja, jika ayah boleh maka bunda pun ikut membolehkan.
Setelah mendapat ridho orangtua dan diterima perusahaan
indovisionet. Aku sangat bersemangat dan bersyukur tentunya. Tak kalah
bersemangat denganku, ayah pun mencarikan berbagai fasilitas untukku bekerja. Seperti
tempat kost, ia mencarikan tempat yang terdekat dengan kantorku. Menitipkanku
kepada ibu kost, dan hal lainnya, bundaku pun menyiapkan barang – barang keperluan
dll.
***
Tempat ini.... tempat rantauku, tak pernah terbayangkan akan
jauh dari orangtua dan hidup menata karir di kota ini. Bismillah saja dengan
semua niat baikku membahagiakan orangtua dan orang – orang yang menyayangiku. Aku
berusaha sebaik mungkin.
***
Sebulan sudah aku bekerja dikantor indovisionet ini, komunikasi tetap kujalin dengan orang - orang dirumah. Aku
menelfon orangtuaku menanyakan kabar dan berbagi keluh kesah suka dan duka
disini. Aku pun memberitahu bahwa sudah menerima gaji. Yah.. gaji yang cukup
besar bagiku.
Aku mengabari bahwa minggu ini akan pulang ke rumah. Bahagianya
orangtuaku mendengar aku ingin pulang ke rumah. Rasa kangen yang tak terhingga
kepada orang – orang dirumah.
Senang................. semangat merantau, semangat kembali
pulang, terimakasih ayah... bunda... doamu yang selaluuuuuuuuuuuuu mengiringi kesuksesankuuuu :)
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar