Selasa, 06 Mei 2014

Ketika kamu, dia datang di saat yang sama-sama pas di lain waktu.


awalnya... ketika sudah tak bisa lagi menahan kerisauan hati..
Kamu datang, padahal ada dia yg sudah datang terlebih dahulu. Namun dia masih belum bisa menentramkan hati ini. Kamulah yang mampu saat ini.
Mengapa tidak?
Saat aku merasakan kesepian, tak ada lagi yang bisa menghibur hati, tak ada lagi yang menyenagkan hati, tak ada lagi yang mampu membuat simpul senyum pada wajah ini (diluar dari Tuhan,orang tua,teman dll). Tentunya kita membutuhkan seseorang yg mampu memberikan warna pada hidup kita. Itulah kamu. Lalu bagaimana dia?. Entahlah hatiku masih belum bisa merasakan hal tentang dia itu.
Lalu dengan kamu?. Ya aku sudah bisa merasakannya.
hingga saat inilah kamu yang bisa memasuki ruang hati dan mewarnai hidup ini.

Namun..... pada perjalanan yang bisa dibilang sudah cukup jauh....
Mengapa br bisa merasakan tentang si dia itu????
Mengapa?. Tapi selalu sadar bahwa hati ini tetaplah milik kamu.
apa dasarnya hati ini br merasakan tentang si dy itu ?
yaaa dasar y bisa dibilang untuk skrg dy selalu ada pada kebutuhan hidup yg harus dilalui olehku...dibandingkan kamu yang skrg sibuk dengan hal lain.
Ya saat ini posisiku dan dia jg lah yg menentukan mengapa dia selalu ada saatku butuhkan dan saat kebersamaan itu. Bersama siapa lagi, kepada siapa lagi kalau bukan dengan dia. Karena dia yg kadang mengerti apa yg sedang ku rasakan.

Ini bukan soal untuk berpaling hati. Hanya saja ini soal perasaan. Ya Tuhan.... ini baru kusadari bahwa saat ini pun dia mungkin masih menyimpan rasanya untukku. Tapi entahlah.

Kamu.... dia.... datang saat yang pas diwaktu yang berbeda.
Dimana posisi kalianlah yang menentukan itu.
Untuk Kamuu...
aku mengerti... Ku mengerti posisi kamu saat ini.... aku kamu sedang sibuk dengan urusan masing-masing.
Tapi aku juga butuh kamu disela sibukmu. Aku butuh kebersamaan itu, berbagi tawa itu... walau kadang sepertinya aku belum bisa memulai membawa suasana itu krn aku bingung harus bagaimana. Aku butuh semangat kamu. Aku butuh bahwa aku masih perlu diperhatikan....
Aku perlu selingan itu agar si dia tak mengalahkan km.. tak mengalahkan semenariknya si dia...dengan kamu.

Dan aku baru sadar yang diungkapkan oleh teteh kelas itu bahwa fase inilah yang akan dialami olehku sebagaimana nantinya ku akan merasakan hal yg sama.
Sekarang tinggal bersabar dan tetap menjalani yang sudah ada dengan menjaga hati dan perasaan


Ya Tuhan :'(

2 komentar:

  1. Hahaha, bukankah itu wajar ya Rat ? Meskipun jadi dilema ,

    BalasHapus
  2. iya sih tergantung bagaimana kita menyikapinya ya hehee

    BalasHapus