awalnya... ketika sudah tak bisa lagi menahan kerisauan hati..
Kamu
datang, padahal ada dia yg sudah datang terlebih dahulu. Namun dia masih belum
bisa menentramkan hati ini. Kamulah yang mampu saat ini.
Mengapa
tidak?
Saat
aku merasakan kesepian, tak ada lagi yang bisa menghibur hati, tak ada lagi
yang menyenagkan hati, tak ada lagi yang mampu membuat simpul senyum pada wajah
ini (diluar dari Tuhan,orang tua,teman dll). Tentunya kita membutuhkan
seseorang yg mampu memberikan warna pada hidup kita. Itulah kamu. Lalu
bagaimana dia?. Entahlah hatiku masih belum bisa merasakan hal tentang dia itu.
Lalu
dengan kamu?. Ya aku sudah bisa merasakannya.
hingga
saat inilah kamu yang bisa memasuki ruang hati dan mewarnai hidup ini.
Namun.....
pada perjalanan yang bisa dibilang sudah cukup jauh....
Mengapa
br bisa merasakan tentang si dia itu????
Mengapa?.
Tapi selalu sadar bahwa hati ini tetaplah milik kamu.
apa
dasarnya hati ini br merasakan tentang si dy itu ?
yaaa
dasar y bisa dibilang untuk skrg dy selalu ada pada kebutuhan hidup yg harus
dilalui olehku...dibandingkan kamu yang skrg sibuk dengan hal lain.
Ya
saat ini posisiku dan dia jg lah yg menentukan mengapa dia selalu ada saatku
butuhkan dan saat kebersamaan itu. Bersama siapa lagi, kepada siapa lagi kalau
bukan dengan dia. Karena dia yg kadang mengerti apa yg sedang ku rasakan.
Ini
bukan soal untuk berpaling hati. Hanya saja ini soal perasaan. Ya Tuhan.... ini
baru kusadari bahwa saat ini pun dia mungkin masih menyimpan rasanya untukku.
Tapi entahlah.
Kamu....
dia.... datang saat yang pas diwaktu yang berbeda.
Dimana
posisi kalianlah yang menentukan itu.
Untuk
Kamuu...
aku
mengerti... Ku mengerti posisi kamu saat ini.... aku kamu sedang sibuk dengan
urusan masing-masing.
Tapi
aku juga butuh kamu disela sibukmu. Aku butuh kebersamaan itu, berbagi tawa
itu... walau kadang sepertinya aku belum bisa memulai membawa suasana itu krn
aku bingung harus bagaimana. Aku butuh semangat kamu. Aku butuh bahwa aku masih
perlu diperhatikan....
Aku
perlu selingan itu agar si dia tak mengalahkan km.. tak mengalahkan
semenariknya si dia...dengan kamu.
Dan
aku baru sadar yang diungkapkan oleh teteh kelas itu bahwa fase inilah yang
akan dialami olehku sebagaimana nantinya ku akan merasakan hal yg sama.
Sekarang
tinggal bersabar dan tetap menjalani yang sudah ada dengan menjaga hati dan
perasaan
Ya
Tuhan :'(
Hahaha, bukankah itu wajar ya Rat ? Meskipun jadi dilema ,
BalasHapusiya sih tergantung bagaimana kita menyikapinya ya hehee
BalasHapus